
Sifat wajib Allah swt berjumlah 20, namun setiap sifatnya terdiri dari empat bagian, yaitu sifat Nafsiyyah, Salbiyah, Ma’ani dan Ma’nawiyah. Berikut adalah penjelasannya. Sifat Nafsiyyah berarti sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal jika Allah swt tidak disifatkan dengan sifat ini, dapat juga dikatakan sifat tersebut menentukan adanya Allah swt, yang mana Allah swt menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat tersebut. Sifat wajib Allah swt yang termasuk ke dalam golongan Nafsiyyah hanya satu, yaitu sifat wujud. Wujud berarti ada, sedangkan sifat mustahilnya, yaitu ‘Adam yang berarti tidak ada. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt itu ada, mustahil apabila Allah swt tidak ada.
Golongan sifat yang kedua, yaitu sifat Salbiyah yang berarti sifat yang menolak apa yang tidak layak bagi Allah swt, dapat juga dikatakan sebagai sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah swt. Terdapat lima sifat wajib Allah swt yang termasuk ke dalam golongan Salbiyah, yaitu Qidam, Baqo’, Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyyah. Qidam berarti sedia atau terdahulu atau tidak ada permulaannya. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt mustahil didahului oleh ‘Adam (ada permulaannya). Baqa’ berarti kekal. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt mustahil dikatakan fana atau binasa. Mukhalafah Lilhawaditsi berarti tidak sama dengan yang baru. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt tidak mempunyai sifat-sifat yang baru, yaitu dijadikan dan dihancurkan, mustahil bersamaan dengan yang baru. Qiyam Binafsihi berarti berdiri dengan dirinya sendiri. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt mustahil tidak berdiri dengan dirinya sendiri atau berdiri pada lainnya dan berdirinya tidak memerlukan tempat tertentu. Terakhir, Wahdaniyah berarti esa. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt Maha Esa Dzat-Nya, Esa sifat-Nya dan esa juga perangai-Nya.
Golongan sifat yang ketiga, yaitu Ma’ani yang berarti sifat yang diwajibkan bagi zat Allah swt suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada Dzat Allah swt. Sifat wajib Allah swt yang termasuk ke dalam golongan Ma’ani, yaitu Qudrat, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar dan Kalam. Qudrag berarti kuasa. Allah swt adalah Maha Berkuasa dan apapun dapat dilakukan-Nya. Iradah artinya menentukan. Allah swt dapat menentukan segalanya, semua terjadi dengan ketentuan Allah swt. Ilmu berarti mengetahui. Allah swt amat mengetahui segala-galanya. Hayah artinya hidup. Allah swt sentiasa hidup yakni sentiasa ada. Sama’ artinya mendengar. Allah swt mendengar segala sesuatu, Allah swt tidak tuli. Bashar artinya melihat. Allah swt sentiasa melihat, mustahil Allah swt buta. Terakhir, Kalam artinya berkata-kata. Allah swt tidak bisu.
Golongan sifat keempat, yaitu Ma’nawiyah yang berarti sifat Allah swt yang dilazimkan atau tidak bisa dipisahkan dengan Sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah merupakan sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani. Sifat wajib Allah swt yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Qadiran, Muridan, ‘Aliman, Hayyan, Sami’an, Bashiran, dan Mutakalliman. Qodiran berarti Maha Kuasa, keberadaan Allah swt sangat berkuasa sifatnya. Muridan berarti menentukan, Allah swt berkuasa menentukan sesuatu aoa yang dikehendakinya. ‘Aliman artinya Maha Mengetahui. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt Maha Mengetahui segalanya, Allah swt tidak jahil atau bodoh. Hayyan artinya hidup. Allah swt Maha Hidup dan menghidupkan segala sesuatu di alam ini. Sami’an berarti mendengar. Allah swt Maha Mendengar segala sesuatu. Bashiran artinya melihat. Allah swt dapat melihat semua kejadian di seluruh alam ini. Mutakalliman berarti Maha Berkata-kata. Hal tersebut menandakan bahwa Allah swt tidak bisu dan dapat berkata-kata.