
Pengajuan pinjaman, baik ke fintech pinjaman uang online maupun ke lembaga keuangan konvensional, adalah bagian dari manajemen keuangan pribadi. Apalagi jika sifatnya penting dan berkepanjangan seperti untuk biaya sekolah anak. Selain berembuk dengan pasangan, hitung-hitungan kapasitas finansial juga bersama-sama perlu dilakukan dengan cermat sebelum mengajukan pinjaman.
Masuk ke bulan Juli yang identik dengan tahun ajaran baru di Indonesia memang sudah menjadi tradisi tersendiri bagi para orangtua untuk “keluar uang banyak”. Tapi, tak dipungkiri kondisi pandemi covid-19 yang masif menghajar Indonesia sejak Februari 2020 berdampak pada banyak hal termasuk ekonomi. Kalau tabungan tidak mencukupi, maka pinjaman bisa menjadi solusi sementara untuk menambah biaya sekolah anak yang sifatnya tidak bisa ditunda.
Pinjaman dalam tempo cepat dapat terwujud dengan adanya fintech pinjaman uang online. Salah satu contohnya Kredivo, yang bisa memberi pinjaman uang mulai ratusan ribu hingga jutaan dengan suku bunga 2,95% saja perbulan dan bisa cair dalam 1 hari. Tapi, jangan buru-buru. Ada 5 tips atau cara cerdas yang perlu Anda ikuti untuk pinjam uang online ke fintech agar tepat sasaran dan terhindar dari risiko fintech ilegal. Yuk simak!
Pastikan Anda tidak memiliki cicilan lain yang jumlahnya besar
Kondisi keuangan dapat dikatakan sehat jika jumlah utang yang Anda miliki tidak lebih dari 30% total penghasilan. Kalau penghasilannya Rp 10 juta, maka idealnya alokasi untuk cicilan maksimal sampai Rp 3 juta saja per bulannya. Tidak disarankan bagi Anda untuk menambah cicilan baru kalau jumlah cicilan yang dimiliki sudah melebihi persentase yang seharusnya. Nah, bicara soal pinjaman biaya sekolah tentu bukan uang yang sedikit. Bukan juga tenor yang singkat. Maka dari itu, Anda perlu memastikan bahwa saat ini kondisi keuangan masih dalam keadaan sehat & Anda tidak memiliki cicilan lain yang jumlahnya besar. Dengan begitu, pinjaman biaya sekolah tidak akan membebani apalagi merusak kondisi keuangan Anda.
Hitung dulu jumlah pinjaman sesuai dengan kebutuhan sekolah
Saking mudahnya pinjam uang online ke fintech, sebagian orang cenderung aji mumpung memanfaatkan situasi ini. Ujung-ujungnya yang direpotkan juga diri sendiri dalam membayar cicilannya. Maka dari itu, supaya nggak bablas, Anda juga wajib untuk menghitung jumlah pinjaman sesuai kebutuhan biaya sekolahnya. Sebagai contoh, kalau total biaya sekolah yang dibutuhkan Rp 6 juta dengan rincian Rp 3 juta berasal dari tabungan dan Rp 3 juta lagi dari pinjaman, maka usahakan untuk mengajukan pinjaman sesuai kebutuhan tersebut. Jangan dilebihkan dengan berbagai alasan ini dan itu.
Pilih fintech yang terdaftar dan ada di situs OJK
Sudah yakin mau pinjam uang ke fintech, maka sekarang waktunya memilih fintech itu sendiri. Jangan langsung bergerilya ke Google atau Google Play Store untuk mencari situs dan aplikasi fintech pinjaman uang online. Sebab, di jaman sekarang, banyak sekali fintech ilegal yang mengaku-ngaku dan mencatut nama OJK dalam situs atau aplikasinya. Agar lebih aman, Anda bisa langsung berkunjung ke situs OJK di ojk.go.id untuk melihat daftar fintech apa saja yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dari daftar inilah, Anda bisa memfilter lagi fintech mana yang kira-kira cocok untuk digunakan sesuai kebutuhan Anda.
Pilih fintech yang memiliki suku bunga rendah atau flat
Ada banyak jenis fintech yang beredar di pasaran saat ini. Salah satunya yang paling populer adalah fintech payday loan atau P2P lending yang mematok suku bunga harian maksimal 0,8% per hari sesuai dengan regulasi dan imbauan AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia). Namun, banyak juga fintech yang menetapkan suku bunga flat atau bulanan.
Salah satu contohnya Kredivo dengan suku bunga 2,95% per bulan untuk cicilan barang hingga pinjaman uang online. Opsi tenor yang tersedia di Kredivo mulai dari 30 hari, 3 bulan, dan maksimal 6 bulan. Sementara nominal pengajuannya terbagi menjadi dua jenis, yaitu mulai dari 500 ribu untuk pinjaman mini dan mulai dari Rp 1 juta untuk jenis pinjaman jumbo. Bedanya dengan fintech payday loan lain, Kredivo memberikan limit nontunai ketika pengguna sudah terdaftar. Maksimal limit nontunai yang bisa didapat pengguna adalah Rp 30 juta. Limit nontunai inilah yang bisa dicairkan pengguna sewaktu-waktu jika dibutuhkan melalui fitur pinjaman mini atau pinjaman jumbo lewat aplikasi Kredivo. Termasuk untuk biaya sekolah.
Jangan gunakan uang pinjaman selain untuk kebutuhan sekolah anak
Masih berkaitan dengan poin kedua yang sudah disebutkan di atas. Jika ternyata ada kelebihan dari pinjaman yan sudah cair, sebaiknya jangan digunakan untuk hal lain apalagi yang sifatnya konsumtif. Tujuannya agar penggunaan pinjaman lebih tepat sasaran dan tidak memupuk rasa “aji mumpung”. Daripada digunakan untuk hal lain, lebih baik disimpan untuk tambahan angsuran bulan depan atau kebutuhan sekolah lainnya seperti buku atau SPP. Jika penggunaannya bijak, fintech bisa sangat bermanfaat, lho!